Minggu, 04 Maret 2012

Pendidikan modern perlu berkiblat pada karakter Islami

Dewasa ini, dunia pendidikan kita mulai kembali lagi mengedepankan karakter-karakter terpuji sebagai keunggulan yang digembar-gemborkan disana-sini oleh banyak sekolah berstandar nasional maupun internasional. Baik sekolah-sekolah berbasis Islam maupun non-Islam. Hingga saat ini, kita menganggap bahwa pendidikan karakter  dipelopori dari para pendidik di Barat yang sampai saat ini telah sukses mengembangkan model pendidikan tersebut. Padahal, sudah ratusan tahun yang lalu Rasulullah kita telah memberikan tauladan metode pendidikan yang paling "TOKCER" untuk menelurkan generasi-generasi berpendidikan yang cerdas secara intelektual maupun Spiritual. Hanya saja, terkadang kita kurang mau untuk mengkaji ulang dan mempelajari tauladan Beliau (Muhammad SAW,red) sehingga kadangkala apa yang sudah tersirat maupun tersurat dari Sirah-sirah yang telah lalu sering terabaikan, karena kita terlalu sibuk untuk mengikuti isue-isue baru yang lagi up to date.
Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. (Anwar, 2003: 42)
Rasul saw. sejak awal sudah mencontohkan dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw. sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer dengan baik. Rasulullah saw. juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang, sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik meterial maupun spiritual, beliau senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah swt. dan syari’at-Nya. Tentang metode pendidikan dalam lingkup makro dan mikro, yang dilaksanakan Rasulullah.  banyak hadis yang berimplikasikan pada metode pendidikan dalam lingkup makro, meliputi; metode keteladanan, metode lemah lembut/kasih sayang, metode deduktif, metode perumpamaan, metode kiasan, metode memberi kemudahan, metode perbandingan. Metode pendidikan dalam lingkup mikro terdiri dari; metode tanya jawab, metode pengulangan, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode diskusi, metode pujian/memberi kegembiraan, metode pemberian hukuman.
Namun, metode yang terakhir ini, kadang kala bertentangan dengan metode pembelajaran yang saat ini sedang kita anut. Dengan berbagai alasan yang SYEREM-SYEREEEEM.... Misalnya: Jangan menghukum anak karena bisa mematikan kreativitas anak, jangan menghukum anak nanti bisa diadukan ke Komnas Perlindungan Anak, de el el dan seabreg alasan yang membuat pendidik / guru tidak berani menggunakan metode pemberian hukuman dalam proses pendidikan.
Pendidikan berkarakter tidak hanya mengedepankan kepandaian akal pikiran saja, tetapi juga harus diimbangi dengan kepandaian akhlak itu sendiri. Perumpamaan sebilah pisau dapat menjadi bencana bila berada di tangan seorang pembunuh, tetapi bisa menjadi alat pemotong yang sangat bermanfaat dan menghasilkan hidangan yang lezat dan indah  ketika berada di tangan seorang koki yang hebat. 

Senin, 03 Oktober 2011

Pintar Matematika Ala Mirza


Penelitian mendapati senyawa yang terdapat di coklat dan disebut flavanols sangat membantu dalam melakukan tugas perhitungan matematika. Zat itu juga bisa mengurangi perasaan lelah, serta kekeringaan mental. Demikian penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Psychological Society Inggris.

Prof David Kennedy dari Northumbria University yang merupakan penulis kedua laporan itu mengatakan, coklat sangat membantu tugas yang berhubungan dengan mental.

Penemuan itu menunjukkan pelajar yang makan coklat, saat menghadapi ujian bisa mendapat nilai tinggi.

Flavanols merupakan bagian senyawa kimia yang disebut polyphenols dan bekerja meningkatkan aliran darah ke otak.

Penelitian itu dilakukan pada 30 sukarelawan yang harus mengerjakan tugas menghitung mundur 3 angka antara 800 hingga 999 yang dihasilkan oleh komputer.

Penemuan itu menunjukkan relawan bisa menghitung lebih cepat dan lebih tepat setelah minum coklat.

Namun hasilnya berbeda saat mengerjakan tugas hitung mundur 7 angka karena lebih rumit dan membutuhkan bagian otak yang berbeda.

Penelitian itu juga mendapati rasa lelah melakukan perhitungan lebih kecil saat diberi minuman coklat, meskipun melakukan secara berulang kali selama berjam-jam.[ito]